Minggu, 27 Desember 2009

tukang pecel dan tukang es buah

sudah lama aku memperhatikan rumah itu.
rumah d pinggir jalan, berwarna hijau. dihuni oleh sepasang suami istri dan seorang anak perempuannya.

tiap pagi aku perhatikan, penghuni rumah itu mempersiapkan segala keperluannya. keperluan untuk berjualan.
pecel dan es buah.

5 tahun umur pernikahan mereka. kebahagiaan selalu terpancar dalam rumah tangga mereka, meskipun tinggal dirumah yang jauh dari kata mewah, penghasilan pas-pasan, tapi mereka tetap bahagia.
bahagia karna cinta dan kasih sayang. suami yang setia menemani istrinya, istri yang menghormati suaminya. sayang pada anaknya. sempurna rasanya kebahagiaan itu. tiap hari kebersamaan, gelak tawa, canda ria selalu tercipta. nggak ada raut kesedihan yang terpancar.

arai dan raiya.
merekalah sepasang suami dan istri itu.
tiap hari mereka berjualan di depan rumahnya.
pecel dan es buah. dari hasil jualan itulah mereka menghidupi anak semata wayangnya, kirana. anak kecil itu sudah berumur 3 tahun. arai dan raya sangat mencintai bidadari kecilnya. anak itu tumbuh dengan sejuta cinta.

suatu pagi. terlihat arai dan raiya sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. bidadari kecilnya masih lelap dalam mimpi indahnya.

arai : "sayang, kamu jangan lupa ya hari ini bawa kirana ke dokter buat check up".
raiya : "iyah. semoga aja kirana nggak kenapa-napa ya sayang".

sudah satu minggu kirana sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar